JAKARTA, REQnews - Sepeninggal HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung ternyata meninggalkan &#39;warisan&#39; dugaan kasus penyalahgunaan anggaran di Kejaksaan Agung.

&nbsp;

Seperti yang diungkap anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu yang membeberkan temuan dugaan penyalahgunaan anggaran hampir Rp 1 triliun. Temuan bombastis itu disampaikan Masinton lewat akun twitternya yang dikutip pada Senin 11 November 2019.

&nbsp;

Dalam postingannya ia menyebutkan, kejanggalan pada proyek bernilai Rp 899 miliar itu dilakukan dengan penunjukan langsung tanpa tender lelang. &quot;6 proyek pengadaan dgn penunjukan langsung (tanpa tender) di @Kejaksaan bersumber dari APBN 2019,&quot; kata Masinton.

<img alt="" src="https://photo.reqnews.com/data/images/Screenshot_2019-11-12-08-42-04-722_com_twitter_android.png" style="width: 600px; height: 1200px;" />

<img alt="" src="https://photo.reqnews.com/data/images/Screenshot_2019-11-12-08-41-58-746_com_twitter_android.png" style="width: 600px; height: 1200px;" />

Dugaan penyalahgunaan uang negara itu dalam enam&nbsp;butir pemaparan. Selain tanpa tender, kata dia, sebagai wakil rakyat yang bermitra dengan institusi kejaksaan, pihaknya telah menerjunkan tim dan menemukan proyek berupa pengadaan peralatan operasi intelijen.

&nbsp;

Padahal, kata dia, proyek operasi intelijen dalam salah satu mata anggaran ditemukan pengadaan alat sadap. Sementara itu, menurut dia, alat sadap yang dimiliki Kejaksaan Agung dianggap masih canggih.

&nbsp;

&quot;Pagu Rp73.883.698.000 miliar (pengadaan alat operasi intelijen),&quot; tulis Masinton.

&nbsp;

Selain pengadaan alat intelijen, Masinton juga bilang jumlah pengadaan itu pada pengadaan peralatan&nbsp;counter surveillance. Pengadaan pada peralatan sudah masuk tahap III dengan pagu anggaran Rp 379,8 miliar.

&nbsp;

&quot;Tiga, pengadaan peralatan pengoptimalan kemampuan&nbsp;monitoring centre&nbsp;Kejaksaan Agung RI, pagu Rp182 miliar,&quot; kata dia.

&nbsp;

Selain tiga proyek itu ada&nbsp;pengadaan&nbsp;System Monitoring&nbsp;dan&nbsp;Analisis Cyber&nbsp;dengan anggaran Rp 107,8 miliar. Ada lagi pengadaan perangkat analisis&nbsp;digital cyber&nbsp;dan persandian dengan anggaran Rp 106,8 miliar.

&nbsp;

&quot;Enam, pengadaan peralatan dan sistem manajemen informasi DPO. Pagu Rp 49,3 miliar,&quot; kata&nbsp;Masinton.

&nbsp;

Politikus PDIP itu menemukan ada kejanggalan yang ditemukan oleh tim mereka, dua perusahaan sudah ditelusuri keberadaannya. &quot;Anehnya proyek sebesar ini semuanya penunjukan langsung. Ini&nbsp;sampe&nbsp;Rp 1 T&nbsp;(triliun) loh. Apa enggak ada perusahaan lain,&quot; kata dia.

Diketahui, proyek ini merupakan program kerja di Jaksa Agung Muda Intelijen. Program ini pun diduga dilakukan pada saat Jampidsus Adi Toegarisman menjabat Jamintel.

&nbsp;

Sayangnya hingga kini Kejaksaan Agung belum berkomentar terkait temuan Masinton itu. Termasuk Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Mukri belum juga merespon.

&nbsp;

Ini 6 Proyek yang Diduga Dikorupsi Pejabat Kejagung, Nilainya Hampir Rp 1 Triliun

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi