JAKARTA, REQnews - Memiliki kepedulian terhadap tingginya kasus pelecehan seksual di transportasi umum, Komunitas perEMPUan bersinergi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan Komunitas Anker (Anak Kereta) Twitter&nbsp; menyelenggarakan kampanye tentang cara mencegah pelecehan seksual di transportasi publik, termasuk Kereta Rel Listrik (KRL).
&ldquo;Kampanye dilakukan secara intensif sejak dua tahun yang lalu. Hasilnya sudah mulai banyak penumpang yang paham untuk melapor kemana jika terjadi pelecehan seksual di kereta, serta tahu pula apa saja jenis-jenis pelecehan seksual sehingga dapat mengantisipasinya,&rdquo; ujar Founder Komunitas perEMPUan Rika Rosvianti dalam jumpa pers di Stasiun Jakarta Kota, Jumat 27 Desember 2019.
Wanita yang karib disapa Neqy ini lantas menjabarkan beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa penumpang cenderung tidak melaporkan kasus pelecehan seksual yang dialaminya atau yang dialami orang lain di atas KRL.
Pertama yaitu pelecehan seksual di kereta terjadi saat penumpang sedang terburu-buru melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. &ldquo;Dalam hal ini sang korban enggan untuk berhenti dan melaporkan kasus yang terjadi, begitu pula saksi,&rdquo; katanya.
Kedua, adanya tonic immobility yaitu suatu kondisi psikologis, di mana tubuh secara reflek berada dalam keadaan tidak aktif untuk sementara waktu yang salah satu penyebabnya adalah shock.
&ldquo;Dalam hal ini korban akan cenderung diam dan memikirkan apa baru saja terjadi dari pada langsung melaporkannya kepada pihak berwajib,&rdquo; ujarnya.
Ketiga, jika dibandingkan dengan kasus kekerasan lainya, kasus kekerasan seksual adalah yang paling sulit untuk dibuktikan. Bahkan sang korban berpotensi dapat dilaporkan balik dengan pasal pencemaran nama baik.
Meski demikian, Neqy tetap menekankan agar baik korban maupun saksi harus tetap melakukan pelaporan.
&ldquo;Ini dirasa sangat penting untuk dijadikan sebuah database, agar penumpang dapat tahu wajah dan data dari pelaku yang pernah melakukan pelecehan seksual sehingga dapat menghindarinya,&rdquo; katanya.
Neqy lantas memberikan beberapa petunjuk penanganan pertama, apabila terdapat penumpang yang mengalami pelecehan seksual di dalam transportasi umum.
Bila sudah mengalami tonic immobility, sebaiknya segera tinggalkan lokasi dan cari tempat yang terang dan ramai. &ldquo;Selanjutnya segera hubungi pihak terpercaya yang dapat dicerikan tentang masalah yang terjadi,&rdquo; ujarnya.
&ldquo;Dan apabila tidak sanggup melawan, maka korban hendaknya segera meninggalkan lokasi,&rdquo; katanya lagi.
Neqy lalu memberikan salah satu tips untuk mencegah pelecehan seksual bagi para perempuan yaitu dengan bantuan minyak angin yang bisa dimasukan ke dalam botol kaca.
&ldquo;Hal ini dimaksudkan agar sewaktu-waktu apabila terjadi pelecehan seksual, korban dapat menyemprotkannya ke mata atau kelamin pelaku sehingga korban dapat memiliki waktu untuk melarikan diri,&rdquo; ujarnya. (Binsasi)

Tips Jitu Cegah Pelecehan Seksual di Transportasi Umum

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi