JAKARTA, REQNews -&nbsp;Bulan&nbsp;Ramadan dan Idul Fitri tinggal menghitung hari. Namun, gara-gara pandemi corona (covid-19) yang masih melanda hingga kini, pemerintah mengimbau agar masyarakat&nbsp;tak perlu mudik&nbsp;tahun ini. Namun, apa daya kalau ada urusan mendesak di kampung halaman? Gimana caranya agar <a href="https://www.reqnews.com/tag/mudik">mudik</a> aman dari paparan corona?
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Paru <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Erlina_Burhan">Erlina Burhan</a>, yang ditakutkan dari tradisi mudik adalah berkerumun dan berdesak-desakkan. Sehingga kebiasaan inilah yang berisiko untuk banyak orang akan terpapar berbagai virus, termasuk Corona Covid-19.
"Berkerumun inilah yang pada akhirnya merusak tujuan pemerintah guna memutus mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Jumat 17 April 2020.
Erlina pun mengatakan, jika terpaksa harus mudik dan tidak ada cara lain, maka lakukan antisipasi dengan naik kendaraan yang tidak memungkinkan terjadi penularan. Setelah tiba, maka tetap lakukan karantina mandiri atau berdiam diri di rumah.
"Bukan bersilahturahmi ke sana kemari, karena bisa jadi Anda tidak bergejala tapi bisa saja OTG (orang tanpa gejala), tapi mempunyai virus di saluran napasnya dan ini bahaya untuk orang-orang di kampung," kata Ketua <a href="https://www.klikpdpi.com/">Perhimpunan Dokter Paru Indonesia</a> (PDPI) Jakarta itu.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran corona di kampung halaman. Lantaran rata-rata orang yang tinggal di kampung adalah orang-orang yang sudah lanjut dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga mudah terkena infeksi corona.
"Ini bisa menularkan jadi kalaupun terbiasa pulang kampung jagalah jarak, isolasi diri dan istirahat, jangan begadang," ujarnya. (Binsasi)

Terpaksa Mudik? Ikuti Langkah Ini agar Bebas dari Corona

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi