&nbsp;
JAKARTA, REQnews - Angin segar buat driver <a href="https://ojekonline.co.id/">ojek online (ojol)</a> karena mulai hari Senin 8 Juni 2020, mereka sudah boleh membawa penumpang lagi.
Meski demikian, orderan ojol bisa dibatalkan oleh driver maupun dari penumpang jika tidak sesuai dengan protokol kesehatan. Salah satunya adalah soal penggunaan helm.
Praktisi keselamatan dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa untuk memilih pelindung kepala jangan hanya sekadar untuk tak tertular virus, tapi harus perhatikan dari segi keselamatan juga.
Untuk itu, pengemudi dan penumpang wajib memperhatikan beberapa hal berikut.
&nbsp;
Helm Full Face atau Half Face
Helm ada dua kategori, yakni fullface sebagai idealnya helm pengendara dan halfface minimal. Jusri menjelaskan antara dua jenis helm ini punya kelebihan tersendiri, namun itu kembali lagi kepada pribadi masing-masing.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/d8503652ac68310828414a745b67ff27.jpg" border="0" />
Pengendara ojek online juga dikatakan Jusri bebas memilih ingin helm ideal atau minimal saat beraktivitas.
"Kalau full jelas melindungi kepala secara keseluruhan walau memang kata orang tidak leluasa atau pengap, ini ideal. Tapi hallface juga tidak apa-apa, tapi saran saya memilih helm ya fullface," ujarnya.
&nbsp;
Ukuran
Memilih helm pastikan ukurannya pas di kepala Anda, tapi jangan terlalu longgar. Resiko helm longgar dapat menyebabkan kepala mengalami cedera serius ketika terjadi hantaman.
Kita dapat menguji apakah helm itu pas atau tidak dengan cara memasukkan dua jari tangan pada sela pipi kanan dan kiri secara bersamaan. Jika jari masuk lebih dari dua berarti ukuran tersebut tidak sesuai.
"Jika lebih berarti longgar, bahaya, jadi tidak melindungi kepala. Helm itu harus seirama dengan kita. Jangan kepala kita ke kanan tapi helm bisa digeser-digeser," katanya.
&nbsp;
Ada Logo SNI
Jika tak ingin pusing soal kualitas, Jusri menyarankan pilihlah helm dengan label Standar Nasional Indonesia (SNI).
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/1ed58a8295ed7173644e48300b1c04c2.jpg" border="0" />
"SNI sudah bagus itu diakui, helm mahal seperti Arai saja sudah SNI sekarang kalau mau masuk Indonesia," ujarnya.
&nbsp;
Kaca Helm
Kemudian pilih helm yang menggunakan kaca. Selain melindungi wajah dari angin atau debu saat perjalanan, kaca helm juga menjadi pelindung tambahan setelah masker dari ancaman virus.
"Pilih kacanya yang transparan saja jadi saat malam tidak terasa gelap. Kalau kaca yang gelap, saat digunakan malam semakin gelap," katanya.
&nbsp;
Gunakan Tas Helm
Agar lebih ringkas, kita disarankan menggunakan tas helm ketimbang harus dijinjing usai digunakan.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/817b777b43e131f6dc9ab5f39f1ebc6f.jpg" border="0" />
"Jangan karena harus bawa helm, terus helmnya ditenteng-tenteng. Itu malah jadi jorok. Gunakan tas helm biar jadi bersih dan terlindungi," ujar Jusri.
&nbsp;
Warna Terang
Menurut Jusri memilih helm upayakan warna terang seperti putih, kuning, dan hijau. Ini membantu pengendara lain di belakang mengetahui keberadaan kita, terutama saat perjalanan dilakukan malam hari. (Bins)

Jangan Asal Pakai Helm, Ikuti Petunjuk Ini agar Aman dari Corona

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi