JAKARTA, REQnews -&nbsp;Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memfatwakan, bahwa donor darah tidak akan membatalkan ibadah puasa seseorang. Namun, bukan itu persoalan utamanya.
Banyak orang khawatir, berdonor darah saat sedang berpuasa akan membuat tubuh dalam bahaya. Iya benar, bila dilakukan pada waktu dan kondisi fisik yang tidak tepat.
Menurut dr Reza Fahlevi dari&nbsp;Klikdokter, ada empat aspek yang harus diperhatikan bila ingin mendonorkan darah pada saat berpuasa di bulan Ramadan ini. Berikut penjelasannya.
1. Waktu
Reza menyebut waktu yang paling tepat untuk donor darah selama Ramadan, adalah pagi atau malam hari setelah berbuka. Ia menjelaskan, pada siang dan sore hari, tubuh dalam keadaan kekurangan cairan.
Pengambilan darah bisa menjadi lebih berisiko menyebabkan beberapa masalah, seperti pusing dan badan lemas.
2. Kondisi Fisik
Sebelum mendonorkan darah, kondisi fisik haruslah diperhatikan benar-benar. Jangan tidur larut malam untuk menjaga tubuh tetap fit.
&ldquo;Pastikan Anda makan sahur yang bergizi serta minum air yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh serta menghindarkan diri dari dehidrasi berlebih,&rdquo; kata Reza.
3. Menu Berbuka
Selanjutnya, perhatikan benar-benar menu berbuka Anda. Penuhi tubuh dengan makanan yang kaya zat besi dan vitamin, agar tidak kekurangan darah setelah donor.&nbsp;
Adapun menu yang disarankan, seperti daging merah, hati, ayam, sayuran, maupun susu, dan hindari makanan pedas agar tidak diare, yang membuat tubuh menjadi lemas.
&nbsp;
&nbsp;
4. Hindari Aktivitas Berat
Seusai donor darah saat berpuasa, hindarilah aktivitas yang terlalu berat, agar tubuh dapat memiliki kesempatan mengganti darah yang telah dikeluarkan.
Selain itu, tidak melakukan aktivitas berat usai donor juga mencegah Anda mengalami penurunan kesadaran atau pingsan.

Amankah Donor Darah saat Berpuasa? Begini Penjelasan Pakar

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi