JAKARTA, REQnews &ndash; Hari lahir <a href="https://www.reqnews.com/search?q=pancasila">Pancasila</a>&nbsp;bisa&nbsp;diyakini&nbsp;segenap bangsa Indonesia&nbsp;memiliki&nbsp;nilai-nilai luhur dalam hidup sehari-hari. Menurut pakar hukum pidana Universitas Trisakti&nbsp;Abdul Fickar Hadjar, secara subtansial&nbsp;Pancasila&nbsp; adalah nilai yang menjadi landasan, tak hanya kehidupan bernegara tapi juga kehidupan personal manusia Indonesia.
Jika menggunakan parameter nilai dan berpijak pada nilai luhur pancasila, maka sistem pemerintahan Indonesia harus selalu mengedepankan kepentingan umum. "Sayangnya, pada prakteknya kita sekarang lebih cenderung mengurus kpentingan pribadi sendiri sendiri (individualis)," ujarnya kepada REQnews, Senin 1 Juni 2020.
Fickar pun berharap agar roh dari&nbsp;pancasila harus kembali ditegakkan. Sebab pada hakikatnya pancasila&nbsp;itu pedoman kehidupan bersama. "Jangan hanya dijadikan slogan atau omong doang (omdo)," katanya.
Ia pun menganjurkan agar pemerintah dan masyarakat perlu kembali membumikan pancasila. Terutama di&nbsp;masa&nbsp;pandemi covid-19 ini, solidaritas dan gotong royong harus lebih terlihat nyata. "Jangan&nbsp;hanya&nbsp;bergotong-royong untuk lomba nyolong alias nyunat bansos," ujarnya.
Fickar pun menganjurkan agar publik perlu meneladani aksi almarhum didi kempot yang dengan kemampuannya bisa menyumbangkan untuk kepentingan banyak orang. Bayangkan, 3 jam konser bisa menyumbang Rp 7 miliar lebih.
Kemudian, yang patut diperhatikan pemerintah adalah semua kebijakan publik, termasuk UU, perpu, Perpres harus berorientasi pada kepentingan masyarakat bawah. "Dan sebisa mungkin menghindari kebijakan yang mengarah pada proyek-proyek mercusuar yang tak langsung dinikmati rakyat," katanya.
Ia juga mengajurkan agar nilai-nilai pancasila perlu&nbsp;masuk ke dalam kebijakan bisnis saat ini yang sangat liberal dan menyudutkan UKM. Pun pancasila harus masuk pada seluruh sektor kehidupan. "Terutama kebebasan berekpresi yang nampaknya&nbsp;akhir-akhir ini sedang sakit. Misalnya diskusi saja diteror, agar tak terkesan kita hidup di negara yang terlalu menguasai dan mengarahkan rakyatnya," ujarnya.
Sementara&nbsp;Pemerhati Perbankan Jenthu Apolunanto mengatakan, pancasila tak pernah lekang oleh waktu. Nilai-nilai dari kelima silanya masih relevan untuk dijadikan pedoman hidup bersama.
Ia pun berharap setiap warga negara Indonesia perlu menjadi pelopor di tengah masyarakat untuk ikut membangkitkan semangat pancasila, terutama di masa-masa seperti sekarang ini. "Pancasila harus terlihat dalam tindakan, melalui gotong royong menuju Indonesia maju. Pancasila adalah soko gurunya NKRI," katanya.
Ia pun menganjurkan agar&nbsp;pancasila jangan&nbsp;hnya menjadi slogan kosong tanpa makna. Namun harus diisi dengan gerakan positif membangun, memberi teladan dan memberi arah kebijakan yang jelas.
"Negara harus selalu ada dalam masyarakat. Para pejabat negara seharusnya sudah selesai dengan urusan pribadi dan mengabdilah kepada rakyat tanpa ada agenda," ujarnya. (Bins)

Kata Pakar Hukum dan Ekonomi Tentang Hari Lahir Pancasila

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi